Minggu, 12 Februari 2017

KA ARGO PARAHYANGAN








Kereta api Argo Parahyangan (GOPAR) adalah kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Bandung (BD) - Jakarta (GMR) dan sebaliknya dan menjadi satu-satunya kereta api yang melayani rute ini.
Kereta api ini cukup unik karena selain menggunakan kereta penumpang milik Bandung, juga meminjam dari rangkaian lain sebagai tambahannya.

Sejarah operasional
Kereta api ini merupakan kereta api hasil peleburan KA Argo Gede dan Parahyangan, yang telah dihentikan pengoperasiannya. KA Argo Parahyangan pertama kali dioperasikan pada Selasa, 27 April 2010 pada pukul 05.30 di Stasiun Bandung dan pukul 05.45 di Stasiun Gambir.
Kereta api Argo Parahyangan merupakan hasil respons PT KAI atas kekecewaan masyarakat karena diberhentikannya pengoperasian kereta api Parahyangan. Sehingga, PT KAI menggabungkan kereta api Parahyangan bersama rangkaian kereta api Argo Gede. Jadi rangkaian bekas kereta api Parahyangan disambungkan di kereta depan kereta api Argo Gede.
Tetapi masyarakat tidak mau nama Parahyangan itu ditiadakan. Akhirnya, PT KAI menggabungkan nama Argo Gede dan Parahyangan menjadi Argo Parahyangan. KA Argo Parahyangan menyediakan layanan kelas eksekutif argo yang memiliki pendingin udara (AC) dengan menggunakan kereta bekas kereta api Argo Gede dan kelas bisnis tanpa pendingin udara dengan menggunakan rangkaian kereta bekas kereta api Parahyangan.

Kereta api Argo Parahyangan saat ini
Saat ini, KA Argo Parahyangan beroperasi setiap harinya sekitar 8 kali pergi-pulang (termasuk tambahan) mengingat okupansi yang bagus. Perjalanan Jakarta-Bandung sepanjang ±166 km menelusuri alam pegunungan Priangan barat ditempuh kereta api ini dengan waktu tempuh rata-rata 3 jam sampai 3 jam 15 menit.
Rangkaian kereta Argo Parahyangan terdiri dari 1-3 kereta kelas bisnis bekas kereta api Parahyangan (K2), 1 kereta makan bekas kereta api Argo Gede (KM1), 3-4 kereta kelas eksekutif argo bekas kereta api Argo Gede (K1), dan 1 gerbong bagasi dan pembangkit (BP) bekas kereta api Argo Gede. Untuk KA Argo Parahyangan full eksekutif, KA menggunakan 4-5 gerbong eksekutif, 1 gerbong makan, dan 1 bagasi dan pembangkit (BP). Mengingat permintaan kelas eksekutif lebih tinggi dari kelas bisnis, sejak tanggal 30 Desember 2011 gerbong bisnisnya dihilangkan sehingga kereta api Argo Parahyangan menjadi kereta api eksekutif seluruhnya (meskipun di beberapa perjalanannya masih ditambah gerbong bisnis).
Lokomotif yang pernah menjadi andalan kereta api Argo Parahyangan adalah CC201, CC203, CC204, dan sekarang CC206. Namun, saat ini lokomotif penarik kereta api Argo Parahyangan akan selalu CC206 yang terbaru. Jumlah perjalanan KA Argo Parahyangan semakin meningkat mengingat okupansi yang bagus, dan juga karena jalan tol yang macet membuat masyarakat beralih ke kereta api.
Berdasarkan jadwal baru Gapeka 2015, kereta api Argo Parahyangan berjalan 8 kali pergi pulang reguler dan belum termasuk 6 kereta tambahan. Saat ini, tiga rangkaian tambahan Argo Parahyangan merupakan optimalisasi rangkaian KA yang menganggur. Antara lain KA 31 dan 32 yang menggunakan rangkaian KA Harina, KA 33 dan KA 34 yang menggunakan rangkaian KA Turangga, dan KA 35F dan 36F yang menggunakan rangkaian KA Gajayana.
KA 19-30, 33 dan 34 berjalan setiap hari, sedangkan untuk KA 35F dan 36F, kereta tersebut hanya berjalan di hari Jumat sampai dengan Minggu, karena merupakan KA tambahan (fakultatif). Tersedia juga KA Argo Parahyangan tambahan, dengan keberangkatan dari Bandung jam 04.00 (KA 37F) dan dari Gambir jam 07.15 (KA 38F) menggantikan KA 31-32 yang beroperasi di luar hari Senin.
Fasilitas
KA Argo Parahyangan menggunakan KA Eksekutif kelas Argo berkapasitas 50 penumpang dengan televisi, meja makan (kadangkala), lampu baca, stopkontak, AC, toilet, dan kursi yang dapat diputar balik (reclining seat), sementara kelas bisnis, berkapasitas 64 penumpang dan cukup nyaman dengan harga yang lebih terjangkau dengan fasilitas: AC split, toilet, stopkontak, dan kursi yang dapat diputar balik.
KA Argo Parahyangan menggunakan KA eksekutif Argo bekas Argo Gede buatan tahun 1995 dan 2002, dan terkadang menggunakan KA milik Argo Wilis yang dibuat pada 1998, atau menggunakan KA eksekutif biasa (buatan 1995 ke bawah) yang dicat striping Argo. KA Bisnis menggunakan KA eks-Parahyangan.
Mulai 25 Oktober 2016, perjalanan KA Argo Parahyangan yang menggunakan kereta bisnis akhirnya menggunakan kereta ekonomi Mutiara Selatan yang mengalami masalah kenyamanan.
Rangkaian
Ada beragam rangkaian yang diperuntukkan untuk Argo Parahyangan.
Rangkaian Turangga1 Lokomotif CC 206 + 1 Kereta Pembangkit (P) + 3 Kereta Eksekutif (K1) + 1 Kereta Makan (KM1/M1) + 3 Kereta Eksekutif (K1).
Rangkaian Harina1 Lokomotif CC 206 + 1 Kereta Ekonomi AC aling-aling + 2 Kereta Bisnis AC (K2) + 1 Kereta Makan (M1/KM1) atau Kereta Makan Pembangkit (KMP2/MP2/KMP3) + 4 Kereta Eksekutif (K1) + 1 Kereta Pembangkit (P).
Rangkaian reguler1 Lokomotif CC 206 + 4 Kereta Ekonomi AC Plus (K3 2016) + 1 Kereta Makan Pembangkit (MP3 2016) atau Kereta Makan (KM1/M1) + 4 Kereta Eksekutif (K1) + 1 Kereta Pembangkit (P).
Rangkaian fakultatif campuran eksekutif dan ekonomi AC1 Lokomotif CC 206 + 1 Kereta Pembangkit (P) + 4 Kereta Eksekutif (K1) + 1 Kereta Makan (M1) + 3 Kereta Ekonomi AC (K3).
Keterangan:
  • Sejak dihapusnya kereta aling-aling pada pertengahan Agustus 2016, aling-aling kelas bisnis (K2) pada rangkaian eksekutif difungsikan juga untuk mengangkut penumpang.
  • Mulai 25 Oktober 2016, Rangkaian Argo Parahyangan kelas Bisnis akan digantikan dengan Rangkaian Ekonomi AC dari KA Mutiara Selatan karena alasan kenyamanan.

Tarif
Tarif kereta api ini adalah Rp 100.000,00 - Rp 120.000,00 untuk kelas eksekutif dan Rp 75.000,00 - Rp 90.000,00 untuk kelas bisnis, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan, hari raya keagamaan, dan libur nasional.

Jadwal perjalanan
Jadwal sesuai Gapeka 2015
Kereta api reguler
KA Argo Parahyangan (Bandung-Gambir)
StasiunKA 19KA 21KA 23KA 25KA 27KA 29
TibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkat
Bandung Hall-05.00-06.30-11.50-14.30-16.15-19.25
Cimahi05.1105.1306.4106.4412.0112.0314.4114.43ls.19.3619.38
Bekasils.09.0709.0914.2714.29ls.ls.22.0222.04
Jatinegara07.5207.5409.2709.2914.4514.4717.3417.3619.1819.2022.2122.23
Gambir08.04-09.40-14.57-17.47-19.31-22.34-
KA Argo Parahyangan (Gambir-Bandung)
StasiunKA 20KA 22KA 24KA 26KA 28KA 30
TibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkat
Gambir-05.00-08.30-10.15-15.30-18.15-20.00
Bekasi05.2405.2608.5608.58ls.ls.ls.20.2520.27
Purwakarta06.3006.3510.0210.11ls.ls.ls.ls.
Cimahi08.2108.2311.4611.48ls.18.1918.2121.1421.16ls.
Bandung Hall08.34-11.59-13.35-18.28-21.27-23.12-
KA Argo Parahyangan (Bandung-Gambir)
StasiunKA 31KA 33
TibaBerangkatTibaBerangkat
Bandung Hall-07.35-08.35
Cimahi07.4607.4808.4608.48
Bekasi10.2410.2611.1511.17
Jatinegara10.4310.4511.3411.36
Gambir10.56-11.48-
KA Argo Parahyangan (Gambir-Bandung)
StasiunKA 32KA 34
TibaBerangkatTibaBerangkat
Gambir-11.45-12.45
Bekasi12.1112.1313.1113.13
Purwakarta13.1713.26ls.
Bandung Hall14.57-15.47-
Kereta api tambahan
KA Argo Parahyangan (Bandung-Gambir)
StasiunKA 35FKA 37F
TibaBerangkatTibaBerangkat
Bandung Hall-11.00-04.30
Cimahi11.1111.1304.5504.57
Bekasi13.3713.39ls.
Jatinegara13.5513.5706.4006.42
Gambir14.08-06.53-
KA Argo Parahyangan (Gambir-Bandung)
StasiunKA 36FKA 38F
TibaBerangkatTibaBerangkat
Gambir-06.30-07.15
Bekasi06.5506.5707.4107.43
Purwakarta08.0108.06ls.
Cimahi09.3909.4110.1210.14
Bandung Hall09.52-10.25-

KA BANGUNKARTA

Hasil gambar untuk papan nama ka bangunkarta



      Kereta api Bangunkarta atau Bangun Karta adalah kereta api kelas eksekutif satwa yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia(Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya Gubeng - Jakarta Gambir via Madiun - Semarang Tawang dan sebaliknya.

Sejarah dan perkembangan

Kereta api Bangunkarta dioperasikan pertama kali pada bulan Januari 1985 melayani perjalanan kelas Ekonomi dari Jombang ke Jakarta, dengan nama kereta api Tebuireng. Pada tanggal 24 Desember 1994 layanan KA Tebuireng ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas Bisnis, dan sejak tanggal 1 Agustus 1996 semua rangkaian berubah layanannya menjadi kelas Bisnis.
Penambahan layanan kelas Eksekutif dilakukan sejak tanggal 1 Februari 1999 dan pada tanggal 1 Juli 2001 kereta yang melayani rute dari Jombang menuju Jakarta tersebut melayani perjalanan dengan kelas Eksekutif dan Bisnis, dengan rangkaian yang terdiri dari 2 kereta kelas Eksekutif (K1) dan 8 kereta kelas Bisnis (K2). Sejak itu pula kereta ini diberi nama KA Bangunkarta.
Pada mulanya kereta api ini melewati jalur selatan (Yogyakarta dan Purwokerto), kemudian diubah sehingga melewati jalur utara (Semarang). Perjalanan sejauh 738 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12,5 jam dan hanya berhenti di Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang Tawang, Solo Jebres, Paron, Madiun, Caruban (hanya KA 55 ke arah barat), Nganjuk, Kertosono, Jombang, dan Mojokerto.
Sejak 5 Desember 2009, KA Bangunkarta diubah seluruhnya menjadi kelas Eksekutif dengan menggunakan rangkaian kereta yang dahulu digunakan untuk Gajayana, sebelum KA Gajayana mendapatkan rangkaian kereta baru buatan PT Inka Madiun tahun itu juga.
Mulai 19 Desember 2013, KA Bangunkarta diperpanjang rutenya hingga Stasiun Surabaya Gubeng untuk memenuhi dan mengakomodasi masyarakat Surabaya dan sekitarnya yang ingin bepergian dengan tujuan Jakarta.
Mulai 1 Agustus 2016, KA Bangunkarta sudah mendapatkan rangkaian kereta eksekutif dari Bima buatan tahun 1995. Mulai Pertengahan Agustus 2016, semua rangkaian kereta KA Bangunkarta buatan tahun 1995 yang sebelumnya berkode JAKK (Jakarta Kota) sekarang berkode SDT (Sidotopo).
Mulai 1 Oktober 2016, KA Bangunkarta berhenti di Stasiun Solo Jebres

Penamaan
Nama Tebuireng, sebagaimana yang disandang kereta ini saat peluncurannya tahun 1985, diperoleh karena mayoritas penumpang kereta tersebut adalah para santri dari Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang hendak melakukan perjalanan menuju ibukota maupun tujuan-tujuan lainnya. Sedangkan nama Bangunkarta atau Bangun Karta diambil dari singkatan nama kota asal dan tujuan kereta api yaitu Surabaya, Jombang, Madiun, dan Jakarta.
Tarif
Tarif kereta api ini adalah antara Rp 285.000,00 - Rp 535.000,00, bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam rute berikut.

Surabaya-Madiun maupun sebaliknya: Rp 80.000,00
Madiun-Semarang maupun sebaliknya: Rp 100.000,00
Cirebon-Jakarta maupun sebaliknya: Rp 150.000,00.

Jadwal perjalanan
KA 55 Bangunkarta (Surabaya Gubeng-Gambir)
StasiunKedatanganKeberangkatan
Surabaya Gubeng-16.00
Mojokerto16.3616.38
Jombang17.0117.04
Kertosono17.2017.23
Nganjuk17.4317.45
Caruban18.1318.25
Madiun18.3918.45
Paron19.0719.09
Solo Jebres19.5820.00
Semarang Tawang22.1122.30
Pekalongan23.4523.50
Pemalang00.1600.20
Tegal00.4200.50
Cirebon01.4601.57
Jatinegara04.3304.35
Gambir04.46-
KA 56 Bangunkarta (Gambir-Surabaya Gubeng)
StasiunKedatanganKeberangkatan
Gambir-15.00
Cirebon17.4317.52
Tegal18.5019.00
Pemalang19.2219.27
Pekalongan19.5320.03
Semarang Tawang21.2121.47
Solo Jebres23.5723.59
Paron00.5000.52
Madiun01.1301.20
Nganjuk02.0102.03
Kertosono02.2402.27
Jombang02.4202.45
Mojokerto03.0703.10
Surabaya Gubeng03.46-